HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

“Harga Cabe Rawit Tembus 90 Ribu! Serka Sanudin Turun Tangan Cek Pasar Cikedung”


Jurnaltni.com- Suasana tenang di Desa Cikedung Lor mendadak terasa berbeda ketika Serka Sanudin, anggota Koramil 1613/Terisi, hadir di tengah masyarakat. Kali ini, bukan dalam rangka pengamanan atau kegiatan militer, melainkan untuk melaksanakan monitoring dan pengecekan harga bahan pokok di salah satu toko grosir milik H. Jumari. Kehadirannya bukan hanya menjalankan tugas formal, tapi juga membawa pesan penting: memastikan kondisi harga kebutuhan pokok tetap terpantau dan tidak meresahkan warga.

Monitoring yang dilakukan Serka Sanudin menjadi bagian dari peran aktif TNI dalam mendukung ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat. Dalam suasana ramah dan penuh keakraban, ia berdialog dengan pemilik toko dan beberapa warga sekitar. Data yang dikumpulkan tak sekadar menjadi angka, tetapi cerminan kondisi ekonomi lokal yang memengaruhi kehidupan sehari-hari warga.

Salah satu temuan yang cukup mencolok dalam pemantauan kali ini adalah harga cabe rawit hijau yang menembus angka fantastis, yaitu Rp90.000 per kilogram. Kenaikan harga yang drastis ini tentu memunculkan kekhawatiran, terutama bagi para ibu rumah tangga yang mengandalkan cabe sebagai bumbu utama dapur mereka. Tak sedikit warga mengeluh, karena dengan harga seperti itu, sekilo cabe kini lebih mahal daripada daging ayam.

Selain cabe rawit hijau, beberapa komoditas lainnya menunjukkan harga yang relatif stabil. Beras masih berada di angka Rp13.000/kg, minyak goreng Rp16.000/kg, dan gula putih juga Rp16.000/kg. Untuk bahan protein seperti telur ayam tercatat Rp29.000/kg, daging ayam Rp35.000/kg, dan daging sapi berada di angka tinggi yaitu Rp135.000/kg, meski tidak ada lonjakan signifikan.

Sementara itu, harga cabe merah tercatat di Rp32.000/kg, lebih rendah dari cabe rawit namun tetap tinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. Bawang merah dan bawang putih juga menunjukkan harga yang cukup tinggi masing-masing di Rp36.000 dan Rp38.000 per kilogram. Angka-angka ini menjadi sinyal penting bahwa dinamika pasar masih sangat fluktuatif, dan perlu pemantauan berkelanjutan.

Serka Sanudin mencatat seluruh data tersebut dengan cermat, lalu menyampaikannya kepada pimpinan dan pihak terkait agar bisa dijadikan dasar pengambilan kebijakan. Ia juga memberikan edukasi ringan kepada warga tentang pentingnya berbelanja bijak dan menjaga pola konsumsi yang sehat. “Kami hadir bukan hanya untuk mengamankan wilayah, tetapi juga memastikan masyarakat tidak terbebani oleh gejolak harga,” ujar Serka Sanudin.

Tindakan monitoring ini juga menjadi ruang dialog yang efektif antara aparat dan masyarakat. Warga merasa didengar dan diperhatikan, sementara TNI mendapat gambaran nyata tentang kondisi lapangan. Hubungan yang harmonis ini sangat penting, terlebih dalam menghadapi tantangan ekonomi yang dinamis akibat faktor cuaca, distribusi, hingga kebijakan nasional.

Selain aspek ekonomi, kegiatan ini juga memperkuat kepercayaan warga terhadap peran Babinsa sebagai pelindung dan pendamping di segala situasi. Serka Sanudin membuktikan bahwa pengabdian kepada negara tidak hanya di medan tempur, tapi juga di tengah pasar rakyat, bersama pedagang dan pembeli yang menghidupi roda ekonomi desa.

Kini, masyarakat Cikedung Lor berharap agar lonjakan harga, khususnya pada komoditas seperti cabe rawit, bisa segera dikendalikan. Mereka percaya bahwa dengan keterlibatan aktif aparat dan sinergi dengan pemerintah daerah, solusi akan segera datang. Dan di balik semua itu, ada sosok-sosok seperti Serka Sanudin yang bekerja diam-diam, tapi berdampak besar

Posting Komentar