Motor Mengganas, Warga Krangkeng Bergerak: Aparat TNI Koramil Krangkeng Turun ke Desa untuk Amankan Lingkungan
INDRAMAYU — Ancaman geng motor dan tindak kejahatan remaja yang kian meresahkan mendorong aparat TNI dan Polri bertindak cepat. Pada Selasa (20/5/2025), kegiatan komunikasi sosial (komsos) dan sosialisasi keamanan lingkungan digelar di Balai Desa Kalianyar, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu. Agenda ini menjadi respons konkret atas meningkatnya kekhawatiran warga terhadap maraknya tawuran dan aksi kriminal remaja yang kerap berujung kekerasan.
Dalam kegiatan yang berlangsung sejak pukul 10.00 hingga 11.30 WIB ini, aparat gabungan dari Koramil dan Polsek Krangkeng hadir memberikan penyuluhan tentang pentingnya peran masyarakat dalam menjaga stabilitas keamanan lingkungan. Desa Kalianyar dan desa-desa sekitarnya, termasuk Singakerta, disebut menjadi wilayah rawan yang perlu mendapat perhatian serius.
Sosialisasi ini bukan tanpa alasan. Dalam beberapa pekan terakhir, wilayah Kecamatan Krangkeng disebut-sebut mengalami lonjakan aksi kriminal yang dilakukan kelompok remaja tak bertanggung jawab. Modusnya beragam, mulai dari konvoi geng motor di malam hari, hingga aksi brutal yang direkam untuk kebutuhan konten media sosial.
"Situasi ini tidak bisa kita biarkan. Harus ada sinergi antara warga, aparat, dan pemerintah desa agar lingkungan kita tetap aman," ujar Serka Tarkim, Babinsa Desa Kalianyar, dalam penyampaian materinya. Ia menekankan pentingnya sistem deteksi dini serta kesiapan warga untuk melakukan "temu cepat dan lapor cepat" jika melihat indikasi gangguan keamanan.
Kuwu (Kepala Desa) Kalianyar, Syahroni Agus, turut memberikan dukungannya terhadap kegiatan ini. Ia menyampaikan bahwa keresahan warga sudah mencapai titik yang mengkhawatirkan, terutama di malam hari. "Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi titik balik untuk membangkitkan semangat warga menjaga lingkungannya," ujarnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya Sertu Sudono, Bripka Yayang, dan Bripda Vio AV, bersama dengan jajaran perangkat desa. Mereka melakukan dialog langsung dengan warga dan membagikan materi edukatif tentang pola-pola kejahatan baru yang kini banyak dilakukan generasi muda.
Salah satu yang disorot adalah fenomena "perang konten" antar geng motor yang kerap berujung bentrok fisik. Aksi mereka bukan lagi sekadar unjuk keberanian, melainkan sudah mengarah pada ancaman serius terhadap ketertiban umum. “Mereka seperti tidak peduli hukum. Ini sangat membahayakan,” ujar Bripka Yayang.
Warga pun menyambut baik kegiatan ini. Beberapa tokoh masyarakat yang hadir mengusulkan agar kegiatan serupa bisa dilakukan rutin di desa-desa lain. "Kalau bisa tidak hanya sosialisasi, tapi juga patroli bersama secara berkala,” usul salah satu tokoh pemuda setempat.
Meski situasi terkendali, aparat tetap mengingatkan agar warga tidak lengah. Kesadaran kolektif masyarakat menjadi benteng utama menghadapi dinamika sosial yang terus berubah, terutama di era digital yang mendorong sebagian anak muda mencari sensasi demi eksistensi di dunia maya.
Dengan berakhirnya kegiatan sosialisasi ini, harapan besar tertanam agar Kecamatan Krangkeng kembali menjadi wilayah yang aman dan kondusif. Kolaborasi antara aparat dan masyarakat diharapkan menjadi jawaban atas tantangan keamanan yang kini tidak lagi bisa diselesaikan secara konvensional.