HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

"Ada Apa di Balik Kantor Desa Sudikampiran? Kopda Irwantho Gelar Pertemuan Tertutup Bahas Keamanan Warga"


Jurnaltni.com — Pagi itu, suasana di Kantor Desa Sudikampiran tampak berbeda dari biasanya. Bukan karena ada acara resmi, melainkan karena kehadiran Babinsa Sudikampiran, Kopda Irwantho, yang melaksanakan kegiatan komunikasi sosial (komsos) bersama aparat desa. Pertemuan ini berlangsung dalam suasana akrab namun serius, membahas langsung isu-isu keamanan di wilayah desa yang selama ini jarang disorot.

Kegiatan ini bukan sekadar kunjungan biasa. Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan lingkungan, kehadiran Babinsa seperti Kopda Irwantho menjadi titik sentral dalam mempererat sinergi antara TNI dan perangkat desa. Diskusi yang berlangsung di ruang rapat kantor desa itu membuka berbagai persoalan yang selama ini tersimpan di lapisan masyarakat bawah.

Menurut informasi yang dihimpun, beberapa isu yang mencuat dalam diskusi adalah meningkatnya aktivitas remaja di malam hari, potensi gesekan antarwarga akibat persoalan lahan, serta perlunya penguatan sistem keamanan lingkungan seperti ronda malam. “Kami tidak ingin hal-hal kecil berkembang menjadi masalah besar. Karena itu, kami hadir untuk mendengarkan langsung dari para perangkat desa,” ujar Kopda Irwantho.

Silaturahmi ini juga menjadi wadah untuk merumuskan langkah-langkah konkret dalam menjaga ketertiban. Salah satu usulan yang disepakati adalah memperkuat koordinasi antar unsur di desa, mulai dari RT/RW hingga linmas. “Kalau aparat desa dan warga satu suara, maka potensi konflik bisa kita cegah sejak dini,” tambah Irwantho.

Menariknya, dalam pertemuan tersebut, beberapa aparat desa juga menyampaikan aspirasi agar Babinsa lebih sering hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam kondisi darurat. Mereka merasa kehadiran TNI bukan hanya simbol keamanan, tetapi juga menjadi penyemangat dan penengah ketika terjadi persoalan sosial di masyarakat.

Kegiatan komsos seperti ini memang menjadi bagian dari strategi pembinaan teritorial. Melalui pendekatan persuasif dan humanis, Babinsa mampu menciptakan kedekatan emosional dengan warga, sekaligus menjadi mata dan telinga dalam menjaga stabilitas wilayah. Terlebih, Desa Sudikampiran merupakan salah satu desa strategis di wilayah Kecamatan Sliyeg.

Selain membahas keamanan, pertemuan ini juga menyentuh isu kesiapsiagaan menghadapi bencana, mengingat perubahan cuaca yang semakin ekstrem. Babinsa dan aparat desa sepakat untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang tanda-tanda bencana, serta langkah mitigasi awal jika terjadi banjir atau angin kencang.

Kepala Desa Sudikampiran menyampaikan apresiasinya atas perhatian dari pihak TNI. “Kami merasa lebih percaya diri menghadapi tantangan di desa karena Babinsa selalu mendampingi. Komunikasi ini perlu terus dijaga,” ujarnya usai pertemuan berlangsung.

Kegiatan komsos ini diakhiri dengan foto bersama dan penegasan komitmen bersama untuk menjaga kondusivitas desa. Meskipun berlangsung sederhana, pertemuan tersebut menyimpan makna besar: bahwa keamanan dan ketertiban desa bukan hanya tanggung jawab aparat, tapi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.

Apa yang dilakukan Kopda Irwantho hari itu menjadi pengingat bahwa menjaga desa bukan hanya tentang patroli malam, tetapi juga tentang hadir, mendengar, dan mengajak semua pihak berjalan searah demi masa depan desa yang lebih aman dan harmonis.

Posting Komentar