Sertu Rusdi Pantau Stabilitas Harga Sembako di Kecamatan Lelea, Indramayu
INDRAMAYU – Dalam upaya menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok menjelang akhir Oktober 2025, Babinsa Koramil 1612/Lelea, Sertu Rusdi, melaksanakan kegiatan pemantauan harga sembako di wilayah Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, pada Minggu (26/10/2025) pagi. Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan harga bahan pangan tetap terkendali dan pasokan di pasar tradisional maupun grosir berjalan lancar.
Dalam hasil pemantauan tersebut, harga beberapa komoditas utama terpantau masih relatif stabil, meski terdapat sedikit perbedaan antara harga eceran dan grosir. Untuk komoditas beras medium, harga tercatat Rp13.000 per kilogram di tingkat eceran dan Rp12.000 per kilogram di tingkat grosir. Sementara minyak goreng dijual Rp20.000 per kilogram di eceran dan Rp19.500 per kilogram di grosir.
Harga kebutuhan dapur lainnya juga menjadi perhatian, seperti bawang merah super yang dijual Rp38.000 per kilogram di eceran dan Rp35.000 di grosir. Adapun bawang putih berkisar antara Rp36.000 hingga Rp38.000 per kilogram. Untuk komoditas telur ayam, harganya mencapai Rp30.000 per kilogram di eceran dan Rp29.500 di grosir, sedangkan gula pasir dijual Rp18.000 per kilogram di tingkat pengecer.
Selain bahan pangan, pemantauan juga dilakukan terhadap harga gas LPG 3 kilogram yang dijual Rp19.000 di eceran dan Rp18.000 di grosir. Harga daging ayam broiler berada di kisaran Rp35.000 hingga Rp38.000 per kilogram, sementara daging sapi mencapai Rp130.000 per kilogram. Sertu Rusdi menegaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya TNI membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan mengantisipasi lonjakan harga yang dapat membebani masyarakat.
“Pemantauan ini dilakukan secara rutin untuk memastikan ketersediaan dan kestabilan harga bahan pokok tetap terjaga. Kami juga berkoordinasi dengan pedagang serta pihak terkait agar distribusi barang berjalan lancar,” ujar Sertu Rusdi. Ia menambahkan, selama kegiatan berlangsung, situasi di lapangan terpantau aman dan kondusif tanpa adanya gejolak harga yang signifikan.
